Bahasa Indonesia (Indonesia)

Mimbar Agung Untuk Menyebarkan Moderatisme Al- Azhar Al-Syarif Dengan Berbagai Bahasa Dunia

 

Anonym

Nabi Islam dalam Kaca Mata Pemikiran Barat

Nabi Islam

dalam Kaca Mata Pemikiran Barat

 

 

Allah Swt. telah mengutus Rasul-Nya Muhammad Saw. dengan membawa petunjuk serta agama yang benar kepada seluruh manusia, baik Arab maupun Non-Arab (‘Ajam), baik yang buta huruf maupun yang mampu baca-tulis. Rasulullah menyampaikan bukti-bukti penjelasan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, serta memberikan petunjuk kepada manusia menuju jalan keselamatan yang dapat memasukkan mereka ke dalam surga, dan hal tersebut telah disaksikan oleh kaum muslim maupun non-muslim.

            Dalam lembaran-lembaran buku yang berjudul “Nabi Islam dalam Kaca Mata Pemikiran Barat” ini, penulis buku yaitu Prof. Dr. Izzuddin Faraj memaparkan pengakuan dan kesaksian para ahli filsafat, pemuka agama dan tokoh politik dari kalangan Barat tentang Nabi Muhammad Saw. dan juga Islam, jauh dari kebohongan-kebohongan yang disebarkan oleh media massa terhadap Islam dan kaum muslim, serta menjawab tuduhan-tuduhan dari pihak-pihak yang secara profesional menistakan Islam, Rasulnya dan kesuciannya, sekaligus memaparkan peran Nabi Muhammad dalam menyelamatkan kemanusiaan dengan segala solusi yang dibawanya untuk mengatasi seluruh permasalahan dunia.

            Di antara kesaksian tersebut adalah perkataan dari penulis Inggris Bosworth Smith: “Sungguh Nabi Muhammad benar-benar telah berhasil. Sejarah tidak memberitakan kepada kita tentang siapapun yang sepadan dengannya. Ia telah menggabungkan tiga bentuk kepemimpinan sekaligus; yaitu kepemimpinan rakyat, kepemimpinan agama serta kepemimpinan pemerintahan dan kekuasaan. Dan meskipun ia adalah seorang ummiy yang tidak dapat membaca maupun menulis, namun ia telah membawa sebuah kitab yang mengandung keindahan bahasa, pensyariatan dan ibadah, yang disucikan oleh lebih dari seperenam penduduk bumi.”

            Thomas Carlyle, seorang penulis lain asal Inggris dalam bukunya “On Heroes, Hero-Worship and The Heroic in History” menyebutkan bahwa risalah yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad Saw. menjadi lentera penerang bagi jutaan manusia selama 14 abad lamanya, “Apakah masuk akal jika risalah yang dijadikan pegangan hidup dan dibawa mati oleh jutaan manusia itu disebut sebagai kebohongan atau tipuan belaka? Islam adalah agama yang tegak dan jalan yang lurus bagi seperenam penduduk bumi. Saya tidak mengira, bahwa ada umat manusia yang berpegang teguh kepada agamanya sebagaimana kaum muslimin berpegang teguh kepada Islam.”

Sebagaimana Comte Henry de Castries, yang telah menetapkan kebenaran penyebaran Islam melalui akal, logika dan nasehat yang baik. Menurutnya, tidak pernah sekalipun terjadi peristiwa yang menunjukkan bahwa agama Islam tersebar dengan kekuatan, dan —sesungguhnya— kaum muslimin tidak membunuh umat manusia yang menolak Islam.

Adapun tentang interaksi dan perlakuan Nabi Muhammad kepada para musuhnya, Sir William Muir menyatakan, “Muhammad Saw. adalah seorang yang adil, tidak sulit baginya untuk berbelas kasih kepada para musuhnya jika mereka taat kepadanya, dan ia memperlakukan musuh-musuhnya dengan penuh penghormatan dan kedermaan.”

Mengenai perlakuan Nabi Muhammad kepada para tawanan perang, Mr. Lane-Poole menuliskan dalam suratnya, “Nabi Muhammad telah mendapatkan penghormatan dari seluruh dunia khususnya dari para musuhnya, yang mana ia telah memberikan contoh baik kepada manusia tentang akhlak mulia, ia telah membebaskan puluhan ribu tawanan yang dahulunya mereka berusaha untuk membunuhnya dan merencanakan kehancuran terhadap dirinya serta para sahabatnya.”

Penyair besar Prancis Lamartine berkata, “Muhammad adalah seorang filsuf, orator, peletak hukum, panglima perang, pembuka pemikiran, penyebar keyakinan yang sejalan dengan akal dan pendiri 20 negara di muka bumi. Adakah seseorang yang dapat diukur dengan seluruh neraca ini dalam timbangan keagungan kemanusiaan yang lebih besar darinya?”

Colonel R. V. C. Bodley mengatakan: “Muhammad berbeda dari para Nabi sebelumnya, ia tidak hanya mencukupkan dalam permasalahan ketuhanan saja, namun dunia beserta problematikanya juga terbuka olehnya. Ia tidak melupakan sisi duniawi dalam agamanya, dan ia berhasil mensinergikan antara urusan dunia manusia dan agama mereka. Oleh karena itu, ia berhasil menjauhkan diri dari kesalahan-kesalahan para tokoh reformis sebelumnya.”

Count Leo Tolstoy —seorang penulis— asal Rusia berbicara tentang Nabi umat: “Tidak diragukan lagi bahwa Nabi ini termasuk pembesar tokoh reformis yang telah memberikan pelayanan besar kepada masyarakat. Cukup menjadi kebanggaan baginya bahwa ia telah memberikan petunjuk bagi seluruh umatnya menuju cahaya kebenaran, menjadikan umatnya menyebarkan kedamaian, menghentikan pertumpahan darah dan memprioritaskan —kepentingan— para korban. Sebuah kebanggan bagi dirinya bahwa ia telah membuka jalan kebangkitan dan kemajuan. Ini merupakan amalan besar yang tidak mungkin diraih kecuali oleh orang yang diberikan kekuatan, hikmah dan ilmu. Seseorang seperti dirinya patut untuk dihormati dan dijunjung.”

Dalam perkataan Mahatma Gandhi yang merupakan tokoh utama dari para pemimpin, penulis dan pemikir India yang memberikan perhatian besar terhadap kehidupan Nabi Muhammad Saw. dengan penelitian dan analisa mereka, telah disebutkan, “Nabi agung Muhammad adalah seorang yang fakir dan zuhud terhadap kenikmatan dunia, pada saat di mana ia mampu untuk menjadi orang yang kaya raya jika berkenan. Aku telah menitikkan air mata saat membaca sejarah hidupnya. Bagaimana mungkin seorang pencari kebenaran semacamku tidak menundukkan kepala di depan tokoh ini, yang mana ia tidak berbuat kecuali untuk kemsalahatan kemanusiaan seluruhnya.”

Adapun mengenai perhatian Islam terhadap wanita, maka sesungguhnya Islam telah membebaskannya dari perbudakan, memberikan hak-haknya secara penuh dan Islam tidak berbicara tentang perempuan kecuali dengan kelembutan dan kesopanan. Hal inilah yang ditegaskan oleh seorang orientalis asal Prancis André Servier.

Buku ini menyeru kepada seluruh manusia untuk menghayati perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw. sehingga mereka dapat melihat hakikat yang sebenarnya.

 

Direktur Pusat Terjemah Al-Azhar

Prof. Dr. Yusuf Amir

           

Print
9745 Rate this article:
3.0

Please login or register to post comments.

أقسم بالله العظيم أن أكون مخلصًا لديني ولمصر وللأزهر الشريف, وأن أراقب الله في أداء مهمتى بالمركز, مسخرًا علمي وخبرتى لنشر الدعوة الإسلامية, وأن أكون ملازمًا لوسطية الأزهر الشريف, ومحافظًا على قيمه وتقاليده, وأن أؤدي عملي بالأمانة والإخلاص, وأن ألتزم بما ورد في ميثاق العمل بالمركز, والله على ما أقول شهيد.